Nama : Raditya Pratama
Ardiansyah
NPM : 55416930
Kelas : 2IA06
Alamat Blog : Radityaap.blogspot.com
SEJARAH DAN PERBEDAAN TV DIGITAL DAN
ANALOG
1. Pengertian TV Digital dan TV Analog
·
TV Digital
Televisi
digital (bahasa Inggris: Digital Television, DTV) atau penyiaran digital
adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi
untuk menyiarkan sinyal video, audio dan data ke pesawat televisi. TV Digital
bukan berarti pesawat televisinya yang digital, namun lebih kepada sinyal yang
dikirimkan adalah sinyal digital atau mungkin yang lebih tepat adalah siaran
digital (Digital Broadcasting). Televisi resolusi tinggi atau high-definition
television (HDTV), yaitu: standar televisi digital internasional yang disiarkan
dalam format 16:9 (TV biasa 4:3) dan surround-sound 5.1 Dolby Digital. TV digital
memiliki resolusi yang jauh lebih tinggi dari standar lama. Penonton
melihat gambar berkontur jelas, dengan warna-warna matang, dan depth-of-field
yang lebih luas daripada biasanya. HDTV memiliki jumlah pixel hingga 5 kali
standar analog PAL yang digunakan.
·
TV Analog
Televisi
analog mengkodekan informasi gambar dengan memvariasikan voltase dan frekuensi
dari sinyal. Seluruh sistem sebelum Televisi
digital dapat dimasukan ke analog. Sistem yang dipergunakan dalam televisi analog NTSC (national
Television System Committee), PAL, dan SECAM.
Kelebihan signal digital dibanding analog adalah
ketahanannya terhadap gangguan (noise) dan kemudahannya untuk diperbaiki (recovery) di penerima dengan kode koreksi error (error correction code ).
2. Perbedaan TV Digital dengan TV Analog
Di
Indonesia agar segera diluncurkan karena Pemerintah juga berpendapat bahwa
teknologi televisi digital lebih efisien dalam penggunaan kanal frekuensi
dibandingkan teknologi analog yang selama ini dipergunakan. Berdasarkan master plan televisi yang tengah disusun,
pemerintah akan mengalokasikan 14 kanal frekuensi. 10 kanal frekuensi kini
telah dialokasikan bagi televisi swasta yang telah beroperasi. Satu kanal untuk
TVRI, satu kanal untuk televisi lokal, dan dua kanal untuk televisi digital.
Walaupun televisi digital harus banyak melakukan adaptasi terhadap jangkauan
yang telah dapat dicapai oleh televisi analog. Penerapan siaran TV digital
sebagai pengganti TV analog pada pita UHF dilakukan secara bertahap sampai
suatu batas waktu cut-off TV analog UHF yang
ditetapkan (2015 di kota besar dan 2020 secara nasional).
Wilayah
layanan TV digital penerimaan tetap free-to-air DVB-T
sama dengan wilayah layanan TV analog UHF sesuai Keputusan Menteri Perhubungan
No. 76 Tahun 2003. Alokasi kanal frekuensi untuk layanan TV digital penerimaan
tetap free-to-air DVB-T di Indonesia adalah pada band IV
dan V UHF, yaitu kanal 28 – 45 (total 18 kanal) dengan lebar pita masing –
masing kanal adalah 8 MHz. Namun, setiap wilayah layanan diberikan jatah hanya
6 kanal, karena 12 kanal lain digunakan di wilayah – wilayah layanan sekitarnya
(pola reuse 3 grup kanal frekuensi). TV digital,
katanya, memang menuntut keterlibatan banyak pihak, di antaranya perusahaan
seluler, sedangkan pemerintah berfungsi untuk melindungi produk TV digital dan
sebagai regulator.
Untuk menyusun strategi migrasi ke
teknologi digital, pemerintah diusulkan membentuk Komisi Nasional Televisi yang
beranggotakan departemen dan kalangan lembaga penyiaran. Pada 2004 diharapkan
Komisi ini sudah terbentuk, sehingga sosialisasi dan uji coba televisi digital dapat
dilakukan.
3. Perbedaan mendasar antara TV Digital dengan TV Analog
Perbedaan yang paling mendasar
antara sistem penyiaran televisi analog dan digital terletak pada penerimaan
gambar lewat pemancar. Pada sistem analog, semakin jauh dari stasiun pemancar
televisi, sinyal akan melemah dan penerimaan gambar menjadi buruk dan berbayang.
Sedangkan pada sistem digital, siaran gambar yang jernih akan dapat dinikmati
sampai pada titik dimana sinyal tidak dapat diterima lagi.
Perbedaan TV Digital dan TV Analog
hanyalah perbedaan pada sistim tranmisi pancarannya, kebanyakan TV di Indonesia,
masih menggunakan sistim analog dengan cara memodulasikannya langsung pada
Frekwensi Carrier, Sedangkan pada Pada sistim digital, data gambar atau suara
dikodekan dalam mode digital (diskret) baru di pancarkan.
Orang awam pun dapat membedakan
dengan mudah, jika TV analog signalnya lemah (semisal problem pada antena) maka
gambar yang diterima akan banyak ‘semut’ tetapi jika TV Digital yang terjadi
adalah bukan ‘semut’ melainkan gambar yang lengket seperti kalau kita menonton
VCD yang rusak. Kualitas Digital jadi lebih bagus, karena dengan Format digital
banyak hal dipermudah.
Siaran TV Satelit Dulu memakai Analog. Sekarang sudah banyak yang digital. Tidak semua TV satelit memakai sistim Digital. Di beberapa satelit Arab banyak yang memakai mode analog. Sebenarnya untuk menerima siaran digital untuk TV yang analog tidaklah terlalu mahal. Receiver ini hanya tinggal pasang antena dan kemudian AV nya colokkan ke TV. Untuk siaran TV satelit namanya DVB-S (Digital Video Broadcasting – Satelite). Sedangkan untuk di daratan namanya DVB-T(Digital Video Broadcasting – Terresterial).
Jika anda melihat Indosiar atau Metro TV atau RCTI melalui satelit anda bisa melihat siaran TV Digital. Tidak Harus plasma, Tidak harus HD, karena stasiun TV Nasional masih memakai SDTV meskipun mereka memancarkan secara digital lewat satelit Dengan memakai TV 14 inchi yang paling murahpun anda bisa menonton TV digital. Sedangkan jika anda membeli TV LCD, hampir semua bisa menerima signal Digital tanpa alat tambahan karena sudah dilengkapi dengan receiver digital.
Siaran TV Satelit Dulu memakai Analog. Sekarang sudah banyak yang digital. Tidak semua TV satelit memakai sistim Digital. Di beberapa satelit Arab banyak yang memakai mode analog. Sebenarnya untuk menerima siaran digital untuk TV yang analog tidaklah terlalu mahal. Receiver ini hanya tinggal pasang antena dan kemudian AV nya colokkan ke TV. Untuk siaran TV satelit namanya DVB-S (Digital Video Broadcasting – Satelite). Sedangkan untuk di daratan namanya DVB-T(Digital Video Broadcasting – Terresterial).
Jika anda melihat Indosiar atau Metro TV atau RCTI melalui satelit anda bisa melihat siaran TV Digital. Tidak Harus plasma, Tidak harus HD, karena stasiun TV Nasional masih memakai SDTV meskipun mereka memancarkan secara digital lewat satelit Dengan memakai TV 14 inchi yang paling murahpun anda bisa menonton TV digital. Sedangkan jika anda membeli TV LCD, hampir semua bisa menerima signal Digital tanpa alat tambahan karena sudah dilengkapi dengan receiver digital.
4. Penyajian TV Digital Kepada User
·
TV Digital digunakan untuk siaran
interaktif. Masyarakat dapat membandingkan keunggulan kualitas siaran digital
dengan siaran analog serta dapat berinteraksi dengan TV Digital.
·
Teknologi siaran digital menawarkan
integrasi dengan layanan interaktif dimana TV Digital memiliki layanan komunikasi dua
arah layaknya internet.
·
Siaran televisi digital terestrial
dapat diterima oleh sistem penerimaan televisi tidak bergerak maupun sistem
penerimaan televisi bergerak. Kebutuhan daya pancar televisi digital yang lebih
kecil menyebabkan siaran dapat diterima dengan baik meski alat penerima siaran
bergerak dalam kecepatan tinggi seperti di dalam mobil dan kereta.
·
TV Digital memungkinkan penyiaran
saluran dan layanan yang lebih banyak daripada televisi analog. Penyelenggara
siaran dapat menyiarkan program mereka secara digital dan memberi kesempatan
terhadap peluang bisnispertelevisian dengan konten yang lebih kreatif,
menarik, dan bervariasi.
https://www.autada.com
https://ptkomunikasi.wor