MAKALAH
ILMU SOSIAL DASAR
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF
TEKNOLOGI DAN KEMISKINAN
Disusun oleh:
NAMA: RADITYA PRATAMA ARDIANSYAH
KELAS: 1IA12
NPM: 55416930
FAKULTAS: TEKNOLOGI INDUSTRI JURUSAN JURUSAN: TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016
KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang dalam
kami sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Pemurah, karena berkat kemurahan-Nya
makalah ini dapat saya selesaikan sesuai yang diharapkan.Dalam makalah ini kami
membahas “Dampak Positif Dan Negatif Teknologi Dan Kemiskinan”. Makalah ini
dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman kita tentang dampak yang ditimbulkan
oleh teknologi terhadap kemiskinan baik berupa dampak positf atuaupun negatif
dan sekaligus melakukan apa yang menjadi tugas mahasiswa yang mengikuti mata
kuliah “ilmu sosial dasar”. Dalam proses pendalaman materi ini, tentunya kami
mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan saran, untuk itu rasa terima kasih
yang dalam-dalamnya kami sampaikan kepada Bapak Emilianshah Banowo, selaku
dosen mata kuliah “ilmu sosial dasar”
Demikian makalah ini
saya buat semoga bermanfaat,
Depok,
8 Januari 2016
Penyusun,
Raditya pratama ardiansyah
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
....................................................................................................
DAFTAR
ISI...................................................................................................................
BAB
I
PENDAHULUAN..........................................................................................
1.1 Latar
Belakang....................................................................................
1.2 Perumusan
Masalah............................................................................
1.3 Tujuan
Penulisan.................................................................................
BAB
II
PEMBAHASAN............................................................................................
2.1 Pengertian
Teknologi..........................................................................
2.2 Pengertian Kemisinan
........................................................................
2.3 Dampak Positif Dan Negatif Teknologi Dan
Kemiskinan................
2.4 Penanganan
Kemiskinan ....................................................................
BAB
III
PENUTUP.....................................................................................................
3.1
Kesimpulan.........................................................................................
3.2
Saran...................................................................................................
3.3 Daftar
Pustaka.....................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
IPTEK merupakan
singkatan dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. IPTEK itu sendiri adalah salah
satu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang perkembangan teknologi, baik
dari sejarahnya, pembaharuan teknologi baru, serta semua hal yang berhubungan
dengan teknologi. Selain itu, IPTEK juga dapat menjadi sebagai sumber informasi
bagi kita untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan kita untuk mengetahui
berbagai hal yang ada didunia ini khususnya dibidang teknologi. Dizaman modern
seperti ini, IPTEK sangat berkembang pesat. Perkembangan IPTEK saat ini dapat
dibuktikan dengan munculnya berbagai jenis alat yang kita gunakan sehari-hari,
seperti handphone yang dahulu merupakan barang yang bersifat tersier
sekarang sudah menjadi barang yang bersifat wajib atau pokok. Didalam alat yang
hanya seukuran genggaman tangan, kita sudah bisa tahu berbagai macam informasi,
pengetahuan, dan wawasan yang cukup luas dari sebuah alat yang berukuran kecil. Dengan perkembangan IPTEK dapat mempermudah pekerjaan
manusia, dari yang tadinya sesuatu pekerjaan berat yang dilakukan oleh manusia
dilakukan dengan waktu yang lama dan butuh tenaga yang besar, tetapi kini
dengan perkembangan IPTEK yang begitu pesat pekerjaan manusia yang berta dapat
dikerjakan tanpa kontak langsung dengan manusia dan waktu yang dibutuhkan
begitu cepat dengan menggunakan sebuah mesin (robot).
Kemiskinan adalah
suatu keadaan dimana tidak dapat terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan dasar untuk
memenuhi kehidupan sehari-hari. Selain itu, kemisikina juga dapat diartikan
sebagai keadaan dimana rendahnya tingkat pendapatan dari sekelompok masyarakat
yang berada dalam garis kemiskinan. Kemiskinan dapat dinilai dan dapat dilihat
dari 3 segi. Pertama, segi subsistem yaitu pengahsilan yang hanya cukup untuk
makan saja. Kedua, segi ketidakmerataan yaitu poisi relatif dari setiap
golongan menurut penghasilan. Ketiga, segi eksternal yaitu mencerminkan
konsekuensi kemiskinan berdasarkan masyarakt disekelilingnya dan mengakibatkan
dampak sosial yang tidak ada habisnya. Kemiskinan juga berhubungan dengan
perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Dengan pesatnya
perkembangan IPTEK, tingkat kemiskinan juga semakin meningkat. Ini dikarenakan
rendahnya pengetahuan masyarakat dikalangan bawah tentang kemajuan teknologi
yang sedang gencar-gencarnya saat ini.
Berbicara tentang ilmu
pengetahuan, teknologi dan kemiskinan tidak mustahil kita akan melihat ke masa
lampau atau masa depan yang penuh dengan ketidakpastian. Yang mungkin
permasalahannya adalah kontinuitas dan perubahan, harmoni dan disharmoni.
Bahasa “ilmu
pengetahuan” sudah lazim digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Terdiri dari
dua kata yaitu “ilmu” dan “pengetahuan”. Namun, berbicara tentang pengetahuan
saja akan menghadapi berbagai masalah, seperti kemampuan kita dalam memahami
fakta pengalaman dan dunia realitas, hakihat pengetahuan, kebenaran, kebaikan,
membentuk pengetahuan, sumber pengetahuan dan sebagainya.
Teknologi dalam
penerapannya sebagai jalur utama yang dapat menyonsong masa depan, sudah diberi
kepercayaan yang mendalam. Dia dapat mempermudah kegiatan manusia, meskipun
mempunyai dampak sosial yang muncul sering lebih penting artinya daripada
kehebatan teknologi itu.
Kemiskinan sendiri
merupakan tema sentral dari perjuangan bangsa, sebagai perjuangan yang akan
memperoleh kemerdekaan bangsa dan motivasi fundamental dari cita-cita
masyarakat adil dan makmur. Berbicara tentang kemiskinan akan menghadapkan kita
pada persoalan lain, seperti persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok, posisi
manusia dalam lingkungan sosial dan persoalan yang lebih jauh, bagaimana ilmu
pengetahuan (ekonomi) dan teknologi memanfaatkan sumber daya alam untuk
mengurangi kemiskinan di tengah masyarakat.
1.2 Perumusan Masalah
1.Apa pengaruh teknologi terhadap kemiskinan ?
2.Apa saja dampak negatif ilmu teknologi ?
3.Apa saja dampak positif ilmu teknologi ?
4.Bagaimana cara penanganan kemiskinan ?
5.Apakah ilmu pengetahuan, teknologi dan kemiskinan itu ?
6. Bagaimana kaitan antara perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan
kemiskinan ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui apa pengaruh ilmu teknologi terhadap kemiskinan
2. Untuk mengetahui apa saja dampak negatif ilmu teknologi
3. Untuk mengetahui apa saja dampak positif ilmu teknologi
4. Mengetahui bagaimana cara penanganan kemiskinan
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Pengertian
Teknologi
Menurut Walter
Buckingham yang dimaksud dengan teknologi adalah ilmu pengetahuan
yang diterapkan ke dalam seni industri, oleh karenanya mencakup alat-alat yang
memungkinkan terlaksananya efisiensi kerja menurut keragaman kemampuan.
Atau menurut
pengertian lain, teknologi adalah pemanfaatan ilmu untuk memecahkan suatu
masalah dengan cara mengerahkan semua alat yang sesuai dengan nilai-nilai
kebudayaan dan skala nilai yang ada. Kalau ilmu dasar bertujuan untuk
mengetahui lebih banyak dan memahami lebih mendalam tentang alam semesta dengan
isinya, teknologi bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah praktis serta
untuk mengatasi semua kesulitan yang mungkin dihadapi manusia. Hubungan ilmu
pengetahuan dengan teknologi sering diungkapkan sebagai berikut :
Ilmu tanpa teknologi
adalah steril dan teknologi tanpa ilmu adalah statis (Ilmu tanpa teknologi
tidak berkembang dan teknologi tanpa ilmu tidak berakar.
Yang dimaksud dengan
teknologi tepat guna adalah suatu teknologi yang telah memenuhi tiga syarat
utama yaitu :
a. Persyaratan Teknis,
yang termasuk di dalamnya adalah :
1. memperhatikan
kelestarian tata lingkungan hidup, menggunakan sebanyak mungkin
bahan baku dan sumber energi setempat dan sesedikit mungkin
menggunakan bahan impor.
2.jumlah produksi
harus cukup dan mutu produksi harus diterima oleh pasar yang ada.
3.menjamin agar hasil
dapat diangkut ke pasaran dan masih dapat dikembangkan, sehingga dapat
dihindari kerusakan atas mutu hasil.
4.memperlihatkan
tersedianya peralatan serta operasi dan perawatannya.
b. Persyaratan Sosial,
meliputi :
1.memanfaatkan
keterampilan yang sudah ada
2.menjamin timbulnya
perluasan lapangan kerja yang dapat terus menerus berkembang
3.menekan seminimum
mungkin pergeseran tenaga kerja yang mengakibatkan bertambahnya pengangguran.
4.membatasi sejauh
mungkin timbulnya ketegangan sosial dan budaya dengan mengatur agar peningkatan
produksi berlangsung dalam batas-batas tertentu sehingga terwujud keseimbangan
sosial dan budaya yang dinamis.
Persyaratan Ekonomik,
yaitu :
1.membatasi sedikit
mungkin kebutuhan modal
2.mengarahkan
pemakaian modal agar sesuai dengan rencana pengembangan lokal, regional dan
nasional
3.menjamin agar hasil
dan keuntungan akan kembali kepada produsen
4.dapat mengarahkan
lebih banyak produsen ke arah cara penghitungan ekonomis yang sehat.
Teknologi, selain
menimbulkan dampak positif bagi kehidupan manusia, terutama mempermudah
pelaksanaan kegiatan dalam hidup, juga memiliki berbagai dampak negatif jika
tidak dimanfaatkan secara baik. Contoh masalah akibat perkembangan teknologi
adalah kesempatan kerja yang semakin kurang sementara angkatan kerja makin
bertambah, masalah penyediaan bahan-bahan dasar sebagai sumber energi yang
berlebihan dikhawatirkan akan merugikan generasi yang akan datang
2.2 Pengertian
Kemiskinan
Kemiskinan pada
dasarnya merupakan salah satu bentuk problema yang muncul dalam kehidupan
masyarakat, khususnya pada negara-negara yang sedang berkembang. Kemiskinan
yang dimaksud adalah kemiskinan dalam bidang ekonomi. Dikatakan berada di bawah
garis kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup
yang paling pokok seperti pangan, pakaian dan tempat berteduh.Atau dengan
pendapat lain, yaitu adanya suatu tingkat kekurangan materi pada sejumlah atau
segolongan orang dibandingkan dengan standar kehidupan yang umum berlaku dalam
masyarakat yang bersangkutan.
Kemiskinan bukanlah
suatu yang terwujud dengan sendiri terlepas dari aspek-aspek lainnya, tetapi
kemiskinan itu terwujud sebagai hasil interaksi antara berbagai aspek yang ada
dalam kehidupan manusia. Terutama aspek sosial dan aspek ekonomi. Aspek sosial
adalah adanya ketidaksamaan sosial di antara sesama warga masyarakat yang
bersangkutan, seperti perbedaan suku bangsa, ras, kelamin, usia yang bersumber
dari corak sistem pelapisan yang ada dalam masyarakat. Sedangkan aspek ekonomi
adalah adanya ketidaksamaan di antara sesama warga masyarakat dalam hak dan kewajiban
yang berkenaan dengan pengalokasian sumber-sumber daya ekonomi.
Sementara itu
klasifikasi atau penggolongan seseorang atau masyarakat dikatakan miskin
ditetapkan dengan menggunakan tolak ukur utama, yaitu :
1.Tingkat pendapatan.
Misalkan saja di Indonesia, tingkat pendapatan digunakan ukuran kerja
waktu sebulan. Dengan adanya tolak ukur ini, maka jumlah dan siapa yang
tergolong dalam orang miskin dapat diketahui. Atau dengan menggunakan batas
minimal jumlah kalori yang dikonsumsi, yang diambil persamaannya dalam kg
beras.
2.Kebutuhan relatif
per keluarga. Dibuat berdasarkan atas kebutuhan minimal yang harus dipenuhi
dalam sebuah keluarga agar dapat melangsungkan kehidupannya secara sederhana
tetapi memadai sebagai warga masyarakat yang layak.
Jika dikaitkan dengan
kemakmuran, maka ada dua persepsi masyarakat yang cukup berlawanan tentang hal
ini. Persepsi pertama adalah yang berpikir rasional dan eksak. Bahwa kemakmuran
seseorang diukur dengan jumlah serta nilai bahan-bahan dan barang-barang yang
dimiliki atau dikuasai untuk memelihara dan menikmati hidupnya. Semakin banyak
jumlah dan makin tinggi nilainya, maka akan makin tinggi taraf kemakmuran
hidupnya. Sedangkan persepsi kedua adalah pandangan masyarakat umum, terutama
pedesaan. Mereka beranggapan bahwa kemakmuran tidaklah berbeda dengan
kebahagiaan. Seseorang akan merasa makmur bila sudah ada keserasian antara
keinginan-keinginan dan keadaan materil atau sosial yang dimiliki atau
dikuasainya. Karenanya mereka selalu berusaha untuk menyeimbangkan antara
keinginan dan keadaan materinya. Jika keinginan mereka berlebih, sementara
keadaan materil mereka tidak mencukupi maka mereka harus mengurangi keinginan
yang ada. Begitu juga sebaliknya.
Kemiskinan menurut
pendapat umum dapat dikategorikan ke dalam 3 kelompok, yaitu :
1. Kemiskinan yang
disebabkan aspek badaniah atau mental seseorang. Pada aspek badaniah, biasanya
orang tersebut tidak bisa berbuat maksimal sebagaimana manusia lainnya yang
sehat jasmani. Sedangkan aspek mental, biasanya mereka disifati oleh sifat
malas bekerja dan berusaha secara wajar, sebagaimana manusia lainnya.
2.Kemiskinan yang
disebabkan oleh bencana alam. Biasanya pihak pemerintah menempuh dua cara,
yaitu memberi pertolongan sementara dengan bantuan secukupnya dan
mentransmigrasikan ke tempat hidup yang lebih layak.
3. Kemiskinan buatan
atau kemiskinan struktural. Selain disebabkan oleh keadaan pasrah pada
kemiskinan dan memandangnya sebagai nasib dan takdir Tuhan, juga karena
struktur ekonomi, sosial dan politik
Usaha memerangi
kemiskinan dapat dilakukan dengan cara memberikan pekerjaan yang memberikan
pendapatan yang layak kepada orang-orang miskin. Karena dengan cara ini bukan
hanya tingkat pendapatan yang dinaikkan, tetapi harga diri sebagai manusia dan
sebagai warga masyarakat dapat dinaikkan seperti warga lainnya. Dengan lapangan
kerja dapat memberikan kesempatan kepada mereka untuk bekerja dan merangsang
berbagai kegiatan-kegiatan di sektor ekonomi lainnya.
2.3 Dampak
Positif Dan Negatif Teknologi Dan Kemiskinan
3. Adanya
penyalahgunaan system pengolah data yang menggunakan Teknologi.
Dengan adanya pengolahan data dengan system Teknologi, sering akli kita temukan
adanya terjadi kecurangan dalam melakukan analisis data hasil penelitian yang
dilakukan oleh siswa dan bahkan mahasiswa, ini mereka lakukan untuk mempermudah
kepentingan pribadi, dengan mengabaikan hasil penelitian yang dilakukan.
· Dampak
Positif
1. Munculnya Media
Massa, khususnya Media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat Pendidikan,
seperti jaringan internet.
Dampak dari hal ini yaitu guru bukanlah satu-satunya sumber ilmu pengetahuan,
sehingga siswa dalam belajar tidak perlu terlalu terpaku terhadap informasi
yang diajarkan oleh guru, tetapi juga bisa mengakses materi pelajaran langsung
dari internet, oleh karena itu guru disini bukan hanya sebagai pengajar, tetapi
juga sebagai pembimbing siswa untuk mengarahkan dan memantau jalannya
pendidikan, agar siswa tidak salah arah dalam menggunakan Media Informasi dan
Komunikasi dalam pembelajaran.
2. Sistem pembelajaran
tidak harus melalui tatap muka
Selama ini, proses pembelajaran yang kita kenal yaitu adanya pembelajaran yang
disampaikan hanya dengan tatap muka langsung, namun dengan adanya kemajuan
teknologi, proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru,
tetapi bisa juga menggunakan jasa pos Internet dan lain-lain.
3. Adanya sistem
pengolahan data hasil penilaian yang menggunakan pemamfaatan Teknologi.
Dulu, ketika orang melakukan sebuah penelitian, maka untuk melakukan analisis
terhadap data yang sudah diperoleh harus dianalisis dan dihitung secara manual.
Namun setelah adanya perkembangan IPTEK, semua tugasnya yang dulunya dikerjakan
dengan manual dan membutuhkan waktu yang cukup lama, menjadi sesuatu yang mudah
untuk dikerjakan, yaitu dengan menggunakan media teknologi, seperti Komputer,
yang dapat mengolah data dengan memanfaatkan berbagai program.
· Dampak
Negatif
1.Siswa menjadi malas
belajar
Dengan adanya peralatan yang seharusnya dapat memudahkan siswa dalam belajar,
seperti laptop dengan jaringan internet, ini malah sering membuat siswa menjadi
malas belajar, terkadang banyak diantara mereka yang menghabiskan waktunya
untuk internetan yang hanya mendatangkan kesenangan semata, seperti ;
Facebook, Chating, Twitter dan lain-lain, yang semuanya itu tentu akan
berpengaruh terhadap minat belajar siswa.
2. Kerahasiaan alat
tes untuk pendidikan semakin terancam
Selama ini sering kita melihat dan mendengar di siaran TV, tentang adanya
kebocoran soal ujian, ini merupakan salah satu akibat dari penyalahgunaan
teknologi, karena dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin canggih,
maka dengan mudah dapat mengakses informasi dari satu daerah ke daerah lain,
inilah yang dilakukan oleh oknum untuk melakukan penyelewengan terkait dengan
kebocoran soal ujian, sehingga kejadian ini sering meresahkan pemerintah
dan masyarakat.
2.4 Penanganan
Kemiskinan
Penanganan kemiskinan pada prinsipnya merupakan pemecahan masalah-masalah yang
berkaitan dengan kondisi sumberdaya alam yang tidak menguntungkan dan
rendahnya akses kelompok masyarakat miskin terhadap peluang- peluang yang
tersedia. Oleh karena itu upaya pengentasan yang harus diarahkan pada :
1. Meningkatkan
kualitas dan kemampuan sumberdaya manusia, melalui jalur pelayanan
pendidikan (pemantapan IMTAQ dan transfer IPTEK), pelayanan kesehatan dan perbaikan
gizi
2. Mengembangkan dan
membuka usaha produktif yang dapat diakses oleh kelompok masyarakat miskin
secara berkelanjutan serta memperbesar akses masyarakat miskin dalam penguasaan
faktor produksi
3. Memelihara dan
memperbaiki fungsi produktif dari sumberdaya alam bagi masyarakat miskin
4. Pemihakan
kebijakan publik yang mampu mendorong peningkatan daya beli masyarakat miskin
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kita bisa
membandingkan antara orang kaya dengan miskin. Orang-orang kaya biasanya memiliki
ilmu pengetahuan yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang miskin, karena
orang kaya menjadikan pengetahuan sebagai kebutuhan yang pertama sedangkan
orang miskin tidak demikian, sehingga orang kaya jauh bertindak lebih baik saat
bersosialisasi baik dalam lingkungannya ataupun dalam dunia kerja dan juga
orang-orang yang memiliki ilmu pengetahuan pastinya dalam hidupnya penuh
perhitungan dan tidak mengandalkan keberuntungan berbeda dengan orang miskin.
Orang pada tingkatan miskin ini bertindak kadang tanpa perhitungan dan juga
sangat mengandalkan keberuntungan dalam bertindak karena mereka tidak memiliki
pengetahuan yang memadai dengan tingkatan yang lebih tinggi dalam sosialisasi
sehingga mereka hanya dapat pasrah, yang diartikan bahwa mereka berusaha namun
hasilnya tidak sesuai dengan yang dibutuhkan.
Selain ilmu pengetahuan, teknologi pula mempengaruhi kemiskinan. Pengaruh teknologi ini terjadi karena orang-orang yang memiliki teknologi yang tinggi akan mengesampingkan orang yang tidak memiliki teknologi yang tinggi. Contohnya dalam masyarakat, sebuah pabrik sebelumnya menjadi pabrik padat karya namun seiring kemajuan teknologi pabrik tersebut membeli teknologi sehingga orang-orang yang bekerja sebelumnya akan digantikan oleh teknologi yang baru, dan untuk orang-orang yang bekerja tersebut akan diberhentikan. Ketua Umum Kadin Kementrian Perindustrian Bambang Suryo Sulisto mengatakan “Dari data statistik diketahui bahwa pengaruh teknologi baru dan tuntutan efisiensi kerja menyebabkan daya serap perekonomian terhadap tenaga kerja mengalami penurunan sebesar 200.000 tenaga kerja pertahun per 1 persen pertumbuhan ekonomi,” Tentunya hal ini akan berdampak dengan naiknya pengangguran. Pengangguran merupakan awal dari kemiskinan. Sehingga teknologi sangat mempengaruhi kondisi sosial dan ekonomi masyarakat.
Dari kedua Hal tersebut dapat kita lihat Pengaruh Ilmu Pengatahuan dan Teknologi terhadap kemiskinan, sehingga Ilmu pengetahuan dan Teknologi merupakan dua hal yang berbanding lurus dengan kemiskinan, karena kedua hal ini lah yang akan menunjang kita baik dalam sosial maupun ekonomi.
Selain ilmu pengetahuan, teknologi pula mempengaruhi kemiskinan. Pengaruh teknologi ini terjadi karena orang-orang yang memiliki teknologi yang tinggi akan mengesampingkan orang yang tidak memiliki teknologi yang tinggi. Contohnya dalam masyarakat, sebuah pabrik sebelumnya menjadi pabrik padat karya namun seiring kemajuan teknologi pabrik tersebut membeli teknologi sehingga orang-orang yang bekerja sebelumnya akan digantikan oleh teknologi yang baru, dan untuk orang-orang yang bekerja tersebut akan diberhentikan. Ketua Umum Kadin Kementrian Perindustrian Bambang Suryo Sulisto mengatakan “Dari data statistik diketahui bahwa pengaruh teknologi baru dan tuntutan efisiensi kerja menyebabkan daya serap perekonomian terhadap tenaga kerja mengalami penurunan sebesar 200.000 tenaga kerja pertahun per 1 persen pertumbuhan ekonomi,” Tentunya hal ini akan berdampak dengan naiknya pengangguran. Pengangguran merupakan awal dari kemiskinan. Sehingga teknologi sangat mempengaruhi kondisi sosial dan ekonomi masyarakat.
Dari kedua Hal tersebut dapat kita lihat Pengaruh Ilmu Pengatahuan dan Teknologi terhadap kemiskinan, sehingga Ilmu pengetahuan dan Teknologi merupakan dua hal yang berbanding lurus dengan kemiskinan, karena kedua hal ini lah yang akan menunjang kita baik dalam sosial maupun ekonomi.
Ilmu pengetahuan
adalah pengetahuan yang tersusun dengan sistematis dengan menggunakan kekuatan
pemikiran, yang selalu dapat diperiksa dan dikontrol dengan kritis oleh setiap
orang yang ingin mengetahuinya. Teknologi adalah pemanfaatan ilmu untuk
memecahkan suatu masalah dengan cara mengerahkan semua alat yang sesuai dengan
nilai-nilai kebudayaan dan skala nilai yang ada Kemiskinan yaitu adanya
suatu tingkat kekurangan materi pada sejumlah atau segolongan orang
dibandingkan dengan standar kehidupan yang umum berlaku dalam masyarakat yang
bersangkutan. Ada kaitan yang erat antara iptek dan kemiskinan yang
dialami oleh masyarakat terutama pada negara yang sedang berkembang sepertiIndonesia.
3.2 Saran
Dalam menggunakan teknologi
sebaiknya kita jangan lah terlalu berlebihan dalam suatu hal. Teknologi sekarang
apabila digunakan dengan baik dan tepat, seharusnya dapat membantu mengurangi
angka kemiskinan. Contoh nya dengan adanya internet, seseorang yang tidak bias melanjutkan
pendidikan nyadapat belajaar melalu internet, agar semakin banyak ilmu yang ia
dapatkan. Dan masih banyak lagi hal positif dari penggunaan teknologi.
3.3 Daftar Pustaka
Tidak ada komentar :
Posting Komentar